Ruang Elaborasi Modul 2.3 Coaching
Rabu, 18 Agustus 2021
Program Guru Penggerak, Angkatan 2 Kab.Lombok Barat
Hari ini kami sampai pada kegiatan vicon elaborasi pemahaman modul 2.3 Coaching bersama semua anggota Calon Guru Penggerak kelompok E 31 bersama bapak fasilitator Drs HM. Imron Rosyadi, MM...kegiatan terjadwal pukul 14.30 wita, namun sebelumjadwal kami sudah terhubung secara virtual....kegiatan kami isi dengan ramah tamah yang sangat hangat. Bapak dadilitator dengan ramha menyapa setiap anggota yang bergabung melalui meet yang sedang berlangsung.Terjadi silaturahmi yang sangat dekat, meski setiap dari kami sangat berjauhan. Disinilah terasa sekali kerinduan kami akan berkumpul, berdiakusi, bercengkrama dengan rasa bahagaia yang luar biasa.
Tepat pukul 14.40 WITA, kegiatan dumulai, diawali dengan sambutan dan pengarahan dari bapak Imron dengan sapaan hangata dan doa. Beliau mengingatkan kepada kami tentamg masa syuro, yaitu masa atau bulan yang penuh berkah. Kami diingatkan untuk meningkatkan sedekah dibulan penuh rahmat ini. Kedua bapak fasilitator juga mengajak kita untuk merefleksi masa kerdekaan yang baru saja tanggal 17 Agustus kita rayakan yang ke 76 tahun. Memori kita dibawa kembali untuk mengenang perjuangan para penjajah dalam memperjuangkan kemerdekaan yang saat ini kita nikmati. Untuk kegiatan berikutnya bapak fadil meminta bapak Munzir untuk menyampaikan sedikit tausiah tentang rasa syukur.....agar kita selalu mengingat dan bersyukur atas segala nikmat yang kita miliki saat ini.
Selanjutnya sampailah pada tema hari ini tentang COACHING. Materi di awali dengan kajian tentang bagaiman tujuan coaching dan komunitas praktisi melakukan coaching model TIRTA.
Coaching model TIRTA adalah air yang sifatnya mengalir, bisa meresap kemanapun, ibaratkan murid adalah air, maka biarlah ia bebas dan merdeka, menhalir lepas dari hulu hingga ke hilir potensinya. Tugas guru menjaga air itu tetap mengalir, tanpa sumbatan.
Tugas pada elaborasi kali ini adalah
1. Bentuk komunitas praktisis secara daring
2. Buat skenario pelaksanaan coaching dengan model TIRTA untuk 3 kasus
3. Simulasikan proses coaching sesuaiskenario dan kasus demgan model TIRTA
Setelah memahami arahan tugas yang harus dikerjakan, selanjutnya kegiatan dilanjut dengan diskusi kecil dengan kelompok masing masing untuk menyusun skenario Coaching model TIRTA. Dalam diskusi di kelompok kecil aku bersama 2 orang teman mencoba melakukan coaching untuk 3 kasus yang disarankan di LMS. Secara bergantian kami berperan sebagai coach, coachee dan pengamat. Menarik sekali karena dalam kegiatan yang tidak menggunakan skenario alias dadakan, kami paling tidak tidak sudah mempraktikkan bagaimana proses coaching berlangsung, meskipun tentunya masih banyak perlu latihan lagi.
Komentar
Posting Komentar