Pertemuan ke 7 .Senin 19 April 2021


 Hari ini, Senin 19 April 2021, kegiatan pelatihan belajar menulis gelombang 18 tiba pada pertemuan ke 7. bertugas sebagai moderator adalah bapak Sucipto Ardi dan tema kali ini adalahemerbitkan Buku Semakin Mudah melalui Penerbit Indie, yang akan disampaikan oleh bapak Rimundus Brian Ptasetyawan, S.Pd. acara diawali dengan pembukaan salam yang disampaikan oleh Pak Cipto, dan diikuti penyampaian susunan acara sebagai berikut : 

1. Pembukaan
2. Paparan narasumber (1 jam)
3. Tanya jawab (1 jam)
4. Penutup
Ada hal PENTING yang menjadi perhatian: mohon untuk yang bertanya, menuliskan nama dan asal serta kirim pertanyaannya JANGAN diakhir-akhir sesi tanya jawab. Khawatir terlewat untuk dibaca. Yang ingin bertanya silahkan kirimkan ke no pak Cipto Sampailah pada kegiatan inti, pak Cipto memepersilahkan Om Brian untuk menyampaikan materi hari ini.  'Selamat siang bapak/ibu hebat di seluruh Indonesia. Bersyukur sekali kita dapat berinteraksi dalam pelatihan belajar menulis ini walaupun berbasis teks lewat WA.Namun tentu kita semua tetap bersemangat untuk menulis hingga menerbitkan buku".Demikian Om Brian menyapa seluruh peserta pelatihan dan memotivasi semangat kami. Selanjutnya diikuti dengan sesi perkenalan pribadi dari Om Brian. Beliau adalah guru SD di Jakarta, tinggal di Kota Bekasi.Dahulu beliau bergabung di pelatihan belajar menulis  gelombang 4 (Maret 2020) dan merasakan betul manfaat pelatihan ini sehingga sekarang ini Om Brian membantu Omjay dalam mengurus pelatihan ini. Senang sekali saya kembali diberi kesempatan untuk sharing tentang menerbitkan buku. Kali ini pada pertemuan ke 7 Pelatihan Belajar Menulis gelombang 18
Seperti yang kita ketahui, salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Maka tema pertemuan siang ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie"
Dahulu pelatihan belajar menulis ini belum menghadirkan narasumber yang membahas tentang teknis menerbitkan buku di penerbit Indie. Sekarang sudah ada, maka ini kesempatan yang baik untuk bapak/ibu memahami nya.  Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media, Andi, dan lain-lain. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut
Naskah pasti diterbitkan ✅
Proses penerbitan mudah dan cepat ✅. Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Itu yang saya rasakan sekarang
Tiga buku solo Om Brian diterbitkan di penerbit Indie. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan, tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan
Selanjutnya Om Brian bercerita tentang awal mula kesukaannya menulis yang dimulai sejak tahun 2004 yang berniat membuat buku tutorial blog. Waktu itu blm buku blog khusus guru. Namun karena tidak punya mentor yang membimbing. Om Brian tidak tahu harus masuk di komunitas apa dan tidak punya banyak referensi tentang dunia penerbitan, Om Brian hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu saya masih kuliah. Tidak mungkin untuk mengeluarkan biaya sebesar itu, akhirnya file naskah tersimpan saja di dalam lap top dan  akhirnya pada Awal 2019 mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie.  Menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan penerbit indie..Om Brian selanjutnya banyak memberi semangat kepada semua peserta untuk optimis dapat menerbitkan buku karena banyak kemudahan yang bisa didapatkan dengan adanya penerbit Indie.
Bapak/ibu beruntung bisa bergabung di grup ini.  Terdapat 30 narasumber yang bisa diserap pengalaman dan wawasannya terkait dunia menulis dan penerbitan buku.Pada pelatihan ini Bapak/ibu  bebas memilih mau menerbitkan buku dimana. Tidak ada ketentuan harus terbitkan satu penerbit tertentu. Semua bebas memilih sendiri penerbitnya. Om Brian juga mengenalkan rekanan penerbitnya yang dapat membantu peserta pelatihan menerbitkan bukunya melalui Penerbit Indie yaitu Penerbit Gemala, yang sudah dimulai sejak Juli 2020. Sebelum memilih penerbit sebaiknya memahami betul ketentuan tiap penerbit  karena tiap penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.Sebagai contoh Penerbit Gemala memiliki ketentuan umum sebagai berikut :  - PDF master bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika ingin cetak ulang, harus di penerbit gemala.
- Jika ingin Cetak ulang,  Minimal 10 buku.
-Jangan memberi target kapan harus selesai. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Minimal prosesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer
- maksimal 130 hal A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman
Sertakan dalam naskah:
- cover ( judul buku dan nama penulis saja),
- kata pengantar,
-daftar isi (tanpa nomor halaman),
- profil penulis
- sinopsis
Untuk editing, penerbit ini tidak mengecek secara detail. Saran saya jangan terlalu mengandalkan penerbit untuk melakukan editing. Maka sebaiknya penulis yang memastikan sendiri apakah sudah tidak ada kesalahan penulisan.
Jadi sebelum naskah dikirim ke saya, bapak/ibu baca lagi naskahnya.
Beberapa tips dalam mengedit naskah:
- Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)
- Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)
- Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
- Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.
- Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya
Tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman
Biasanya buku kumpulan resume pasti bisa lebih dari 90 halaman A5. Karena 20 resume itu banyak.

Demikian paparan materi dari Om Brian, kegiatan selanjutnya tanya jawab yang sangat antusias dari setiap peserta. Hal ini menunjukkan semangat menulis dan menerbitkan buku dari semua peseta. Sekaligus ini menjadi motivasi baru buat saya tetap semangat menulis untuk dapat menerbitkan buku. Terima kasih kepada pak Cipto, Om Jay dan Bapak Brian selaku narasumber hari ini untuk semua materi hebatnya.

Belajar menulis gelombang 18
Pertemuan ke 7
Tema "Menerbitkan Buku semakin mudah melalui Penerbit Indie'
Senin 19 April 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 Penyusunan Program Berdampak Pada Murid

Elaborasi Pemahaman Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pengambilan Pemimpin Pembelajaran

REFLEKSI TERBIMBING MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID