Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Kamis, 9 September 2021

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran





Guru sejatinya adalah “penuntun “ bagi muridnya ( Ki Hajar Dewantara). Sebuah kalimat pendek yang sangat sarat makna, memberikan gambaran sekaligus kekuatan kepada saya tentang bagaimana saya harus menjalankan peran saya sebagai seorang guru. Guru juga adalah pemimpin pembelajaran yang harus dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan bertanggungjawab pada suatu maslah yang muncul, baik di kelas, sekolah maupun di masyarakat.

·       Modul 3.1 membahas tentang bagaimana mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran, sebuah tema yang sangat penting untuk saya ketahui dan terapkan. Karena sebagai seorang guru, saya juga adalah pemimpin pembelajaran yang suatu waktu harus dapat mengambil keputusan yang bertanggunjawab dan tidak merugikan siapapun dalam menyelesaikan masalah. Saya akan mencoba untuk menerapkan prinsip dan paradigma pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan, dan 9 langkah pengambilan keputusan tentunya akan menjadi acuan dan arahan saya dalam membuat keputusan. Utuk dapat mentransfer pengetahuan dan pengalaman  saya tentang bagaimana pengambilan keputusan ada beberapa strategi yang akan saya coba laksanakan yaitu :

1.       Melakukan sosialisasi program maupun materi kepada semua warga sekolah pada setiap kesempatan yang memungkinkan.

2.       Menyusun rencana program bersama komunitas praktisi yang ada

3.       Mensosialisasikan dalam bentuk pengimbasan informasi informal kepada rekan guru sejawat melalui wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA

4.       Menerapakan pengetahun yang saya dapat dalam program guru penggerak untuk memperbaiki proses pembelajaran dan peran saya sebagai seorang guru.

·       Dalam hal pengambilan keputusan ada beberapa Langkah yang harus saya terapkan agar keputusan yang saya ambil bertanggungjawab dan tidak merugikan siapapun.

1.       Saya pertama harus memahami inti permasalahan yang terjadi, dan menentukan apakah maslah itu termasuk dilemma etika atau bujukan moral

2.       Mengumpulkan atau mengidentifikasi masalah yang ada meliputi penyebab, data-data yang relevan dan latar belakang terjadinya masalah tersebut.

3.       Menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan dari modul ini, yaitu menerapkan paradigma yang sesuai untuk masalah yang sedang terjadi. Apabila masalah tersebut adalah masalah dilema etika, ada 4 paradigma yang dapat dipilih yaitu paradigma individu lawan masyarakat ( (individual vs community), rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy), kebenaran lawan kesetiaan ( truth vs royalty) dan jangka pendek lawan jangka panjang ( short term  vs long term ).

4.       Tahap berikutnya saya akan menetukan prinsip apa yang tepat dalm proses pengambilan keputusan. Ada beberapa prinsip pemikiran yang dapat dipilih untuk mengambil keputusan yaitu prinsip berpikir berbasis hasil ( end-based thingking), prinsip berpikir berbasis peraturan ( Rule-based thingking) dan prinsip berpikir berbasis  rasa peduli ( Care- based thingking)

5.       Tahapan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah saya harus melakukan pengujian terhadap keputusan yang telah saya ambil menggunakan sembilan  langkah pengambilan keputusan yang terdiri dari :

a.       Menentukan nilai-nilai yang saling bertentangan dengan cara mengidentifikasi maslah yang sedang saya hadapi.

b.       Menentukan siapa saja yang terlibat dalam permasalahan tersebut

c.       Melakukan pengujian benar atau salah, yang meliputi beberapa tahapan antara lain  Uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi halaman depan koran, uji panutan atau idola.

d.       Pengujian benar lawan benar bukan saja bertujuan untuk mengelompokkan permasalahan, namun untuk membuktikan bahwa permaslahan yang saya hadapi betul betul mempertentangkan dua nilai kebajikan yang sam-sama penting.

e.       Melanjutkan pada tahap opsi trilemma jika dua pilihan yang saya buat belum membuahkan hasil. Pada tahap ini saya akan membuat satu pilihan yang tak terduga sebelumnya untuk menyelesaikan maslah ayang ada.

f.        Menentukan keputusan akhir dengan tetap memperhatikan norma, aturan yang berlaku.

g.       Melakukan reflkesi dan evaluasi diri atas keputusan yang sudah saya ambil agar bisa melakukan perbaikan saat saya harus menyelesaikan maslah ke depannya.

·       Kegiatan pengambilan keputusan dengan memperhatikan paradigma, prinsip dan Langkah pengambilan keputusan akan mulai saya terapkan sejak saat ini, pada masalah yang muncul di kelas, keluarga maupun di masyarakat mulai dari maslah yang kecil hingga yang cukup besar sehingga keputusan yang saya ambil dapat dipertanggungjawabkan.Hal ini harus terus saya latihkan, karena ini membutuhkan ketrampilan dan ketekunan secara berkelanjutan.

·       Dalam proses pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran, tentunya saya membutuhkan dukungan dan kerjasama dari pihak lain seperti rekan guru sejawat, kepala sekolah, komite sekolah dan keluarga serta murid tentunya. Saya membutuhkan rekan sejawat saya untuk bisa berdiskusi bersama dalam mencoba menganalisis suatu maslah untuk kemudian mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

Demikian jurnal monolog refleksi saya pada pemahaman materi Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, semoga kedepannya saya dapat benar benar menjadi penuntun yang baik bagi murid saya, yang terampil dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dan selalu berpihak pada murid.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerbit Indie, Pertemuan ke 5, Rabu 14 April 2021

Tugas Modul 1.1.a.9 KoneksiAntar Materi

MGMP IPA Kab Lombok Barat, Bangkit Bersama